Utama Kesehatan Inilah Alasan Anda Makan Di Malam Hari—Dan Cara Berhentinya

Inilah Alasan Anda Makan Di Malam Hari—Dan Cara Berhentinya

Film Apa Yang Harus Dilihat?
 
Hubungan antara stres dan kelaparan sangat sulit, untuk sedikitnya.Unsplash/Charles Deluvio



Pernah mendapati diri Anda menatap ke dalam ruang kosong yang berpendar di lemari es Anda jauh melewati waktu tidur Anda, meskipun makan tiga kali sehari penuh? Baru baru ini belajar dari peneliti di Johns Hopkins University mengidentifikasi hormon rasa lapar yang menyebabkan tingkat rasa lapar meningkat di malam hari, terutama pada orang yang rentan stres dan makan berlebihan. Diterbitkan di Jurnal Internasional Obesitas , temuan para peneliti menunjukkan bahwa merampok dapur untuktengah malamjajanan bukan sekadar pemanjaan diri yang rakus, tetapi indikator masalah yang lebih besar.

Temuan kami menunjukkan bahwa malam hari adalah waktu yang berisiko tinggi untuk makan berlebihan, terutama jika Anda stres dan cenderung makan berlebihan, kata penulis studi Susan Carnell, Ph.D., asisten profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Universitas Johns Hopkins. Fakultas Kedokteran di jumpa pers . Kabar baiknya adalah bahwa dengan pengetahuan ini, orang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko makan berlebihan dengan makan lebih awal, atau mencari cara alternatif untuk mengatasi stres, dia melanjutkan.

Dr Carnell dan timnya mendasarkan studi mereka dari penelitian sebelumnya seputar ghrelin, hormon rasa lapar yang telah terbukti meningkat sebagai respons terhadap stres pada siang hari. Mengetahui bahwa mengendalikan dorongan untuk makan berlebihan menjadi lebih sulit bagi banyak individu gemuk dan pemakan pesta di malam hari, para peneliti berusaha untuk membandingkan hormon kelaparan dan stres peserta antara siang dan malam.

Tiga puluh dua peserta yang kelebihan berat badan antara usia 18 dan 50 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini, berpuasa selama delapan jam sebelum mengonsumsi makanan cair di pagi atau sore hari. Tak lama setelah itu, mereka menjalani tes stres di mana ekspresi wajah mereka diukur dengan rekaman kamera digital saat tangan mereka direndam dalam air sedingin es. Maklum, sebagian besar peserta dibiarkan stres dan lapar. Ternyata, subjek malam hari menunjukkan tingkat kelaparan yang lebih tinggi dan mengonsumsi lebih banyak makanan setelah pengujian.

Hubungan antara stres dan kelaparan sangat sulit, dan seperti yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan, hubungan itu semakin rumit setelah matahari terbenam. Perjuangan untuk mengurangi makan larut malam yang tidak sehat tidak hanya diselesaikan dengan tiga kali makan bergizi per hari. Menginvestasikan waktu Anda dalam kegiatan yang menghilangkan stres seperti olahraga atau meditasi sama pentingnya dengan merencanakan makanan sehat untuk mengendalikan rasa lapar Anda.

Artikel Yang Mungkin Anda Sukai :