Utama Inovasi Kawah Bulan Rahasia Baru Ditemukan Oleh A.I. Program

Kawah Bulan Rahasia Baru Ditemukan Oleh A.I. Program

Film Apa Yang Harus Dilihat?
 
Kawah tumbukan menyimpan rahasia sejarah awal bulan.Michael Weidner / Unsplash



Kita sudah tahu bahwa bulan memiliki permukaan yang sangat tidak rata. Tetapi alat pendeteksi kawah baru yang didukung oleh kecerdasan buatan menemukan bahwa permukaan bulan bahkan lebih kasar dari yang kita duga.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Komunikasi Alam minggu ini, internasionaltim peneliti dari Cina, Italia dan Islandiamengidentifikasi dan memetakan lokasilebih dari 109.000 kawah baru di daerah lintang rendah dan pertengahan bulan menggunakan algoritme pembelajaran mesin yang dilatih dengan data yang dikumpulkan oleh pengorbit bulan Tiongkok.

Jumlahnya secara mengejutkan lebih besar dari yang sebelumnya dihitung oleh para ilmuwan dengan tangan.Menghitung dan memetakan kawah di bulan selalu merupakan proses yang lambat dan melelahkan. Ini secara konvensional melibatkan para peneliti yang mempelajari foto-foto teleskop dan mentransfer pengamatan mereka ke peta atau bola bulan. Karena kawah bulan dapat bervariasi secara dramatis dalam ukuran, bentuk, dan usia, prosesnya juga bisa subjektif, yang menyebabkan perbedaan di antara basis data yang ada.

Lihat juga: NASA Mengumumkan Air Telah Ditemukan di Bulan

Semua masalah itu sekarang diselesaikan dengan kecerdasan buatan. Dalam studi baru, para peneliti yang dipimpin oleh Chen Yang, seorang profesor ilmu bumi di Universitas Jilin di China, melatih jaringan saraf dalam dengan data dari ribuan kawah bulan yang diidentifikasi sebelumnya. Setelah sistem mempelajari dasar-dasar kawah, ia diberi makan dengan data yang dikumpulkan oleh pengorbit bulan Chang'e-1 dan Chang'e-2 China untuk mencari yang baru.

Ini adalah basis data kawah bulan terbesar dengan ekstraksi otomatis untuk wilayah pertengahan dan lintang rendah bulan, kata Yang Ilmu Langsung minggu ini.

Kawah tumbukan di bulan terbentuk selama serangan meteor di awal pembentukan Bumi dan bulan. Mereka adalah fosil bulan yang setara, kata Yang, yang mencatat sejarah tata surya.

Mayoritas kawah yang baru diidentifikasi berdiameter 0,6 mil hingga 60 mil (1 hingga 100 kilometer). Para astronom sebelumnya telah menghitung tentang 5.000 kawah berdiameter lebih dari 12 mil.

Tim Yang berencana untuk lebih meningkatkan algoritme dengan memasukkan data dari pendarat Chang'e 5, yang baru-baru ini membawa sampel bulan kembali ke Bumi. Program ini juga dapat digunakan untuk mempelajari objek lain di tata surya, seperti planet dan bulan besar.

Artikel Yang Mungkin Anda Sukai :